LPSDM Resmi Meluncurkan Program WAVES

Lpsdmitra

LPSDM resmi luncurkan program WAVES

Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM) resmi meluncurkan Program WAVES (Women’s School Leadership in Addressing Floods in Three Villages of East Lombok Regency) melalui kegiatan Kick Off program WAVES yang berlangsung pada hari kamis tanggal 9 Oktober 2025 di Ruang Rapat Utama II Kantor Bupati Lombok Timur.

Program ini adalah inisiasi LPSDM bekerja sama dengan Caritas Germany melalui konsorsium ToGETHER (Towards Greater Effectiveness and Timeliness in Humanitarian Emergency Response), serta mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur.

Kegiatan ini menghadirkan Direktur LPSDM Ririn Hajudiani, Tim BMKG Provinsi NTB sebagai pemateri, sejumlah Kepala OPD terkait, Camat Keruak, Kepala Desa dari tiga desa lokasi program, pimpinan organisasi perempuan, serta pimpinan organisasi masyarakat se Lombok Timur.

Dalam sambutannya, Direktur LPSDM Ririn Hajudiani menyatakan bahwa “Program ini lahir sebagai wujud komitmen LPSDM dalam meningkatkan ketepatan dan kecepatan respon aksi kemanusiaan. Hari ini, LPSDM resmi meluncurkan program WAVES menjadi program unggulan di tiga desa yaitu Ketapang Raya, Pijot, dan Tanjung Luar.”

Orang lain juga membaca : https://www.lpsdmitra.com/2025/02/10/menguatkan-kepedulian-publik-terhadap-dampak-tambang-ilegal/

Selanjutnya Ririn juga menekankan pentingnya perspektif gender dalam isu kebencanaan dan perubahan iklim.

“Selama ini isu kebencanaan seringkali maskulin, padahal perempuan memiliki peran strategis. Karena itu, sekolah perempuan ini hadir untuk memastikan isu bencana dan perubahan iklim menjadi lebih adil gender. Kami berharap Kepala Desa, OPD, dan organisasi masyarakat turut mendukung agar sekolah perempuan ini benar-benar menjadi ruang pemberdayaan perempuan.”

Kepala Dinas DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmat turut memberikan apresiasi kepada LPSDM. Menurutnya, kepemimpinan perempuan di Lombok Timur sudah bagus. “Saat ini sudah ada 13 sekolah perempuan di Lotim. Sekolah perempuan harus menjadi wadah melindungi dan memberdayakan perempuan, sekaligus solusi dalam menghadapi persoalan seperti KDRT, kekerasan seksual, dan kerentanan perempuan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Pejabat BAPPEDA Lotim (Hj. Sri Hartini ) yang membuka kegiatan kick off program ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama pada wilayah pesisir yang rentan terdampak banjir rob dengan mayoritas penduduknya adalah masyarakat nelayan.

Perempuan jangan sampai kalah dengan laki-laki. Justru perempuan harus diberikan kekuatan agar selalu siap siaga dalam menghadapi bencana. Program ini menjadi momentum penting, dan kami berharap kolaborasi lintas sektor terus diperkuat demi terciptanya masyarakat yang tangguh

Kunjungi Instagram Kami : https://www.instagram.com/lpsdmitra/

Pemaparan BMKG

Kehadiran Kepala dan Tim BMKG Provinsi NTB sebagai narasumber turut memperkaya kegiatan

dengan paparan terkait mitigasi bencana berbasis data cuaca dan iklim.

BMKG memaparkan mengenai profil banjir rob di pesisir Pulau Lombok. Kemudian Paparan ini juga memfokuskan pada mekanisme bagaimana Peringatan Dini Bahaya Rob dikeluarkan secara periodik untuk wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak.

Setiap peringatan tak hanya mencantumkan potensi bahaya, namun juga dengan potensi dampak dan

anjuran konkret yang wajib dilakukan oleh masyarakat di sekitar area potensi bahaya.

LPSDM berharap, Program WAVES dapat memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana. Dengan kolaborasi lintas OPD, pemerintah desa, dan organisasi masyarakat,

Sekolah Perempuan diharapkan mempu memperkuat kepemimpinan perempuan dalam menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar