Dampak dari perubahan iklim mempengaruhi hampir semua sektor, untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan, lpsdm bekerja sama dengan Word never telah mengembangkan 5 desa dalam program Kampung iklim atau atau proklim di wilayah kabupaten Lombok Timur. Program Kampung Iklim (PROKLIM) Lombok Timur
Program Kampung iklim ini diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai sebuah gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas. Ini merupakan respon terhadap dampak perubahan iklim yang telah terjadi di tingkat tapak Kampung iklim.
Baca juga: Petani lombok Timur Go Digital
Tapen Asri adalah salah satu kampung iklim yang dikembangkan oleh lpsdm dan word never yang berlokasi di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya. Dengan adanya program berbasis komunitas ini, kegiatan ibu-ibu di kampung iklim terutama dari segi kebersihan lingkungan sudah mulai tertata rapi, terutama dari segi sampah terkait dengan sampah.
Ibu-ibu Kampung iklim memilah sampah menjadi dua yaitu sampah plastik dan Sampah tidak plastik. Nah sampah plastiknya dikumpulkan di satu tempat di karung atau di satu tempat yang sudah disiapkan oleh ibu-ibu Kampung iklim dan itu bisa dijual di bank sampah, di bank sampah yang ini yang dikelola oleh desa.
Sedangkan sampah dapur rumah tangga, dimasukkan di biopori kemudian di tong komposter yang diberikan oleh desa dan hasil-hasil dari tong komposter itu dan biopori itu bisa diangkat kembali setelah tercampur Jadi tanah dan itu bisa digunakan untuk menjadi pupuk pupuk dari tanaman-tanaman tersebut. 90% masyarakat yang ada di kampung iklim ini sudah melakukan pemanfaatan lahan pekarangan berupa penanaman kebutuhan dapur Begitu juga dengan taman hias jadi program daripada bank sampah multiguna.
Program Proklim
Ada tiga program unggulannya pertama adalah sedekah sampah yang kedua yaitu program kita di bank sampah ini adalah sampah jadi emas. Bagaimana caranya?, yaitu kita ajarkan masyarakat untuk memilah atau untuk menyisihkan sebagian daripada hasil penjualan sampahnya untuk menabung emas di pegadaian, karena kita juga kerjasama dengan lpsdm Pegadaian UMP Yayasan masyarakat peduli.
Selanjutnya program Kami adalah memilah sampah dapat bonus yaitu beras 1 kg Jika bisa menghasilkan 50 kg sampah plastik. Keberhasilan dalam pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga ini kemudian meluas hingga pengelolaan wisata di Desa Seruni Mumbu.
Desa Seruni adalah desa wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Seruni Mumbul. Dulunya, lokasi wisata ini adalah tempat pembuangan sampah oleh masyarakat namun kini tempat pembuangan sampah tersebut disulap menjadi lokasi ekowisata yang sangat indah. Dulunya wisata ini adalah rawa-rawa yang sangat kotor tempat pembuangan sampah nah begitu saya pulang studi banding kata PEMDES dari salah satu desa di Kabupaten Klaten di sana saya melihat wisatanya itu adalah wisata air. Sepulang saya di sana saya berpikir kenapa kita tidak akan kelola mata air yang ada di sini atau rawa-rawa yang ada di sini.
Ada sampah yang dihasilkan dan itu tidak menjadi masalah bagi pengelolaan wisata di Desa Seruni Mumbul ini. Sebalikny, merupakan salah satu sumber penghasilan juga bagi pengelola bank sampah di Desa Seruni Mumbul ini. Dari sampah-sampah plastik bisa dikumpulkan kemudian dikelola oleh bank sampah, ada bank sampah multiguna dan bank sampah bintang semi yang ada di desa sini. Wisata ini adalah salah satu program pengembangan dari kampung iklim yang sudah juga bekerjasama dengan pihak lpsdm yang selalu membina kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Seruni Mumbul.
Pengelolaan sampah yang baik juga terjadi di kelompok Kampung iklim karya bersama Desa Sampit Kecamatan suela. Berbeda dengan Desa Seruni Mumbul yang berada di lokasi pesisir Desa Sampit, berada di daerah dataran tinggi yang merupakan daerah penyangga.
Kegiatan dalam Proklim: Bank Sampah
Mengapa bank sampah? karena selama ini sampah belum terakomodir atau belum ada solusi untuk penanggulangannya. Maka dari situlah lpsdm berinisiasi untuk memfasilitasi kami untuk membuat bank sampah, karena selama ini sampah hanya berserakan di pinggir-pinggir jalan, di kali dan ada pembakaran di tengah-tengah masyarakat.
Berbeda dengan daerah-daerah perkotaan yang di mana sampahnya dikelola langsung oleh daerah setempat itu. Oleh karena itu hadirnya bank sampah ini menjadi solusi yang sangat tepat untuk pengendalian sampah yang ada di desa Sampit, dalam seminggu bisa mengumpulkan sampah satu sampai dua ton. Adapun untuk sampah organik atau sampah dapur dimasukkan ke lumpang-lubang biopori, setiap rumah sudah disiapkan paling sedikit 4 lubang biopori.
Jadi apa yang pernah kami lakukan dari dinas lingkungan hidup antara lain pertama membentuk bank sampah karena memang pada dasarnya 5 desa itu memang tidak memiliki bank sampah yang kami harapkan di sini bank sampah ini dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang selama ini menjadi momok di desa-desa karena tidak ada kepedulian terutama di luar wilayah Jangkauan yang bisa kami jangkau artinya yang bisa kami layani sehingga harus ada gerakan Mandiri dari desa untuk melakukan aksi di bidang persamaan.
Nah Lpsd juga mensuport bank sampah ini dengan memfasilitasi terkait dengan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah. Beberapa kegiatan adaptasi juga dilakukan oleh kelompok Kampung iklim karya bersama; seperti konservasi mata air budidaya pangan lokal dan pengembangan kebun agroforestri Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak. Sebagai konsep yang terintegrasi dipandang sebagai hal penting untuk membangun ketahanan dalam menjaga sumber daya pangan, air dan energi.
Program diarahkan untuk mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan, sebagaimana komitmen bersama untuk berkontribusi dalam upaya global guna mencapai sasaran. Tujuannya untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development gold) dengan kegiatan yang berkesinambungan dan dengan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat dengan pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi
ke depannya bisa memperoleh apresiasi dan dapat menjadi contoh bagi kelompok masyarakat di daerah lain sebagai pembelajaran.
Kesimpulan
Berikut kesimpulan dari kegiatan Program Kampung Iklim (PROKLIM) Lombok Timur
- Program “Program Kampung Iklim (PROKLIM) Kabupaten Lombok Timur” bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
- PROKLIM dikembangkan di 5 desa di Kabupaten Lombok Timur bekerja sama dengan LPSDM (Badan Pelatihan Pemerintah Daerah) dan Word Never.
- Program ini berfokus pada pengelolaan sampah, dengan masyarakat memisahkan sampah plastik dan non-plastik, menjual sampah plastik ke pusat daur ulang setempat, dan menggunakan kompos dari sampah organik sebagai pupuk.
- Program ini juga mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, seperti berkebun di halaman belakang dan taman hias, serta memberikan insentif pengelolaan sampah melalui program bonus yang menawarkan beras untuk pengumpulan sampah plastik.
- Inisiatif tersebut mencakup upaya pengelolaan sampah tidak hanya di tingkat rumah tangga tetapi juga dalam konteks ekowisata, mengubah tempat pembuangan bekas menjadi tujuan wisata yang ramah lingkungan, berkontribusi pada pendapatan masyarakat melalui daur ulang sampah.
Slngkapnya bisa tonton video lpsdm di bawah ini:
Satu pemikiran pada “Program Kampung Iklim (PROKLIM) Lombok Timur”