Bagaimana LPSDM ikut serta mendesak pengesahan RUU PPRT. LPSDM Desak Pengesahan RUU PPRT
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua Om Swastiastu namo buddhaya dan salam kebajikan Para pendengar setia Radio Nina Bayan dimanapun anda berada Kembali lagi bersama saya Tami di radio sekolah perempuan Nina Bayan di frekuensi 107,7 Mega haid apa kabar Inama polong renteng ku yang ada di kecamatan Bayan pada umumnya dan desa Sukadana pada khususnya Semoga kita dalam keadaan sehat walafiat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya Ia seperti biasa kita pada pagi hari ini di acara Gundam Batur Nina kita akan melakukan satu siaran tentang apa namanya Bagaimana pengawalan undang-undang RUU pprt menjadi undang-undang pprt . LPSDM Desak Pengesahan RUU PPRT
(Radio: Ninabayan)
Baca juga: Petani digital lombok timur
Dalam sambutannya nina bayan memperkenalkan narasumbernya yaitu ibu sara’iyah, ketua sekolah perempuan Nusantara Kabupaten Lombok Utara dan beliau adalah anggota m kd atau majelis keramat Desa di mana menjadi wakil dari masyarakat untuk yang selama ini mendorong banyak pengesahan undang-undang salah satunya upaya-upaya untuk mendorong pengesahan undang-undang PPKS.
Nia bayan melanjutkan dengan apa yang dilakukan narasumber saat ini, bagaimana upaya-upaya dalam mendorong pengesahan RUU pprt yang kaitannya dengan RUU ppmt atau rancangan undang-undang perlindungan pekerja rumah. UU ini sebagai bentuk dalam menjada para tenaga kerja seperti pembantu rumah tangga dengan kisah-kisah atau cerita-cerita yang sangat memilukan yang sangat menyayat hati. Pekerja rumah tangga juga mempunyai hak asasi manusia yang sama dengan kita semua, tegasnya. Tetapi kenyataannya selama ini banyak terjadi kasus-kasus baik itu kasus-kasus pemerkosaan kasus pelecehan seksual kemudian pembunuhan dan kekerasan lainnya.
Cerita PRT Sebagai Alasan RUU PPRT Segera disahkan
Sebelum dialog berlangsung, Radio Nina Bayan membacakan satu buah kisah yang mana ini merupakan kisah yang sangat menyayat hati ibu Sarah, yaitu kisah dari pekerja rumah tangga yang terjadi di Indonesia
Dora hertalisna pekerja rumah tangga yang menghidupi dua anak perempuan, Saya bangga menjadi pekerja rumah tangga karena pekerjaan inilah saya bisa menafkahi kedua anak saya saya berharap pekerjaan ini bisa membuat saya menyekolahkan mereka hingga mendapat gelar sarjana Nama saya Dora herta Lisna Orang tua tunggal dari orang 20 orang putri har ta paling berharga dalam hidup saya saya berasal dari Parapat Sumatera Utara di sana Saya tinggal bersama kedua orang tua saya hingga lulus SMP setelah lulus saya melanjutkan sekolah SMA di Jambi dan tinggal bersama saudara dari pihak Bapak saya saya diangkat menjadi anak asuh mereka setelah 2 tahun sekolah di Jambi Saya pindah melanjutkan pendidikan di Bekasi sebab saudara saya tersebut merupakan pegawai kantor pemerintah yang sering berpindah-pindah ke luar kota di rumah orang tua asu sayang S aya mengerjakan semua pekerjaan rumah mulai dari mencuci memasak mencuci dan menyetrika pakaian saya bangun pukul empat pagi dan tidur pukul 12. 00 malam setiap harinya kalau tidak saya akan dimarahi harus saya akui Selamat tinggal bersama mereka saya lebih diperlakukan seperti budak daripada sebagai anak mereka memperlihatkan kasih sayang pada saya hanya saat saudara lainnya datang berkunjung ke rumah namun saya tetap bertahan hingga lulus sekolah tepatnya pada 2002 setelah tamat Saya sempat be kerja di kantor orang tua asuh saya sebagai tenaga honorer Saya bekerja di sana selama hampir 3 tahun Saya memutuskan untuk tinggal sendiri dan mencari sebuah indekos di daerah Jakarta Timur dekat dengan kantor tempat saya bekerja awal mula semua berjalan lancar hingga Saya memutuskan menikah pada Agustus 2005 dengan salah satu teman kantor saya namun peraturan kantor tidak membolehkan pasangan menikah bekerja dengan teman sekantor saya pun mengalah dan memutuskan Berhenti bekerja Setelah itu sa ya sempat bekerja sebagai kasir di salah satu restoran namun Sangat disayangkan beberapa bulan kemudian suami saya Berhenti bekerja dan memilih bekerja sebagai sopir angkot tidak lama kemudian saya hamil dan memutuskan juga untuk Berhenti bekerja saat itulah perekonomian keluarga kami morat maret saya tidak bisa mengandalkan uang penghasilan suami sementara saya sedang hamil kami tinggal di rumah kontrakan kadang saya hanya makan mie instan saja pada Mei 2007 saya melahirkan anak pertama saya Ka mi sangat bahagia terlebih saya karena sudah menjadi seorang ibu namun hari demi hari bulan demi bulan juga terasa sangat sulit bagi saya dan suami karena kondisi perekonomian perekonomian kami yang kian sulit akhirnya setelah memulihkan di pasca melahirkan tepatnya saat anak saya berumur sekitar satu setengah tahun saya pun memutuskan kembali bekerja saya mendapat tawaran dari seorang teman untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga tepatnya pada Oktober 2008 saya bekerja dengan keluarga ekspat riat asal Amerika Latin majikan saya memiliki tiga orang anak laki-laki berusia 22 tahun 5 tahun dan 3 tahun saya bertugas untuk membersihkan rumah Saya bersyukur mereka sangat baik kepada saya memang mereka mereka itu sangat perhatian dengan semua pekerjaan yang bekerja dengan keluarga mereka Pekerja yang bekerja dengan keluarga mereka belum genap setahun saya bekerja saya pun hamil anak kedua Saya sempat takut tidak bisa bekerja setelah bercerita setelah bercerita dengan majikan ternyata dia m enyambut gembira kondisi kehamilan saya saya tetap diberi kesempatan untuk bekerja dan majikan pun memberi saya pekerjaan yang ringan-ringan saja awal bulan Juli 2009 saya mengambil cuti kerja pada akhir Agustus 2009 saya pun melahirkan anak kedua saya selama 3 bulan cuti majikan tetap membayar gaji saya jujur saja keluarga kami sangat terbantu selama bekerja dengan majikan saya tersebut cuti selesai saya pun kembali bekerja suami saya pun mendapat pekerjaan di salah satu bank swasta sebagai Sop ir saya bersyukur kami dibantu oleh tetangga dan mertua untuk menjaga anak pertama dan kedua tak mudah menjadi single parent setelah mendapatkan banyak uang suami saya berselingkuh dan pergi dari kehidupan saya bersama perempuan lain saya pun tidak kuat dan kami bercerai pada tahun 2015 anak-anak ikut bersama saya ini menjadi saat-saat buruk dalam hidup saya pada 2017 majikan saya harus tinggal menetap di Amerika sebelum pergi mereka memberikan pesan Lon untuk semua pekerjaannya Saya bekerja. Selama 9 tahun dan mendapat pesangon yang cukup besar uang itu saya gunakan untuk keperluan anak-anak saya setelah mereka pergi Saya pun mencari pekerjaan lagi Kemudian saya bekerja dengan berkeluarga keluarga ekspatriat asal Inggris namun saya hanya bertahan dua hari beban kerjanya sangat berat majikan laki-lakinya juga galak seminggu setelah masih bekerja saya diterima bekerja sebagai PRT di keluarga ekspatriat asal Jerman lagi-lagi mereka tidak memperlakukan saya dengan baik tidak ada waktu isti rahat sehingga saya pun tidak tahan selama satu bulan Saya tidak bekerja kemudian saya pun mendapat tawaran pekerjaan di daerah Pondok Indah awalnya majikan saya majikan saya dan keluarganya baik tetapi setelah hampir satu bulan perlakuan mereka berubah Saya tidak boleh salat semua pekerjaan saya pekerjaan sendiri dan parahnya dituduh mencuri uang sejumlah 300. 000 saya berdebat dengan mereka dan meminta bukti Kalau benar saya mencuri uang mereka tetapi mereka tidak bisa membuktikannya saya pun mengundurkan diri dan menerima gaji terakhir saya dua minggu kemudian saya bekerja lagi dengan keluarga ekspatriat asal Inggris Malaysia Saya bekerja selama 8 bulan memilih bertahan dengan sifat sang istri majikan yang super judes para pekerja dilarang saling menyapa Pada masa ini pula saya bertemu dengan Bu Dian Cindy dan bergabung dengan organisasi Sapu lidi banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari sapu lidi setelah berhenti bekerja dengan keluarga asal Inggris saya menyambung pekerjaan ke keluarga asal Arab majikan saya tersebut bekerja di kantor kedutaan sebelum bekerja Tentunya saya bernegosiasi dulu dengan mereka namun saya hanya bekerja selama 9 bulan di sini karena banyak perubahan yang majikan lakukan yang tidak sesuai dengan kontrak awal saat proses negosiasi kerja satu bulan setelah saya berhenti saya kembali mendapat tawaran kali ini dengan orang Indonesia Saya mendapat gaji pokok di atas rata-rata yakni 2 juta rupiah ditambah uang transport 500.000 beban kerja yang diber ikan juga tidak banyak majikan saya sangat memahami keadaan saya sebagai orang tua tunggal jika sewaktu-waktu saya meminta izin untuk keperluan anak-anak majikan pasti memberikan izin saya Bersyukur masih bisa bekerja saat pandemi melanda banyak teman yang kehilangan pekerjaan sejak adanya kasus covid-19 di Indonesia inilah yang membuat saya terus berjuang dan bertahan demi anak-anak saya.
Aksi Ibu saraiyah dalam mendesak pengesahan UU PPRT
Setalah cerita selesai dibacakan, nina bayan melanjutkan percakapannya dengan narasumber, Ibu Saraiyah kemudian boleh juga menceritakan hal yang sama mungkin yang terjadi di masyarakat sekitar kita. LPSDM Desak Pengesahan RUU PPRT
Saya selaku anggota Majelis drama ada desa yang ada di Kabupaten Lombok Utara, ungkap ibu saraiyah memperkenalkan diri. Setelah melihat dari beberapa kejadian terkait dengan kasus, perempuan yang kebanyakan menjadi pekerja rumah tangga baik yang berasal yang bekerja di dalam negeri maupun di luar negeri dan mendapatkan banyak perlakuan kekerasan playgirhan, tidak digaji, dipecat tanpa alasan, bahkan juga ada yang sampai mati bunuh diri dari lantai atas karena nggak betah atas perlakuan majikan mereka.
Saya selaku majelis drama adat desa dari kejadian -kejadian tersebut mencoba untuk melakukan sosialisasi bahkan mengedukasi kepada pemerintah agar Bagaimana upaya pengesahan undang-undang RUU pprt ini agar secepatnya bisa disahkan. Karena, kita melihat banyak sekali korban-korban pekerjaan rumah tangga yang sangat menyedihkan, harapan Kita juga Mereka pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah agar mendapatkan perlakuan yang baik dengan mendapatkan Sumber penghasilan juga yang baik dimana sepulang mereka yang seharusnya tidak akan lagi kembali unt uk menjadi pekerja rumah tangga.
Namun Apa yang terjadi ketika mereka pergi menjadi pembantu rumah tangga ke luar negeri, terkadang seribu dari pekerjaan sekian itu tidak mendapatkan perlakuan atau nasib yang sama harapan saya mewakili masyarakat, atas nama HAM agar RUU pprt menjadi undang-undang tetap perlindungan pekerja rumah tangga. Mendengar cerita yang dibacakan tadi itu sungguh sangat menyedihkan, bahkan kemarin pada Tahun 2022 ada pekerjaan rumah tangga yang berasal dari Lombok Tengah juga termasuk ada Dari Pemenang termasuk di kecamatan Bayan di Dusun batukeruh ada yang sampai kehilangan organ tubuhnya, terus yang di setrika anggota tubuhnya sedangkan tidak mendapatkan ini.
Jadi dengan hal tersebutlah saya mencoba untuk terus berusaha untuk melakukan advokasi hal-hal ini, bagaimana pekerja-pekerja rumah tangga itu agar mereka mendapatkan perlindungan.
Ibu sraiyah berharap, kepada DPR kepada ketua DPR saat ini, ibu Puan Maharani sebagai sosok ibu yang tahu bagaimana hati seorang perempuan yang mencari nafkah untuk keluarga. Kita semua ingin kebijakan untuk mengesahkan RUU ini menjadi undang-undang tetap perlindungan pekerja rumah tangga sekali lagi.
Kesimpulan dari podcast radio ninabayan:
Membahas kebutuhan mendesak untuk pengesahan “RUU PPRT” (Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga) atau rancangan undang-undang tentang perlindungan pekerja rumah tangga.
Di dalamnya disebutkan tantangan dan kesewenang-wenangan yang dihadapi oleh pekerja rumah tangga, baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk kasus kekerasan, kurangnya upah, dan perlakuan kasar.
Pembicara, Ibu Sarah, mewakili masyarakat dari Kabupaten Lombok Utara dan telah mengadvokasi pengesahan undang-undang untuk melindungi hak-hak pekerja rumah tangga.
Pembahasan mencakup cerita dan kesulitan yang dihadapi oleh pekerja rumah tangga, seperti seorang ibu tunggal bernama Dora Herta Lisna, yang berjuang untuk menghidupi anak-anaknya melalui pekerjaan rumah tangga.
Harapannya, pengesahan RUU PPRT dapat memberikan perlindungan dan hak yang lebih baik bagi pekerja rumah tangga di Indonesia, mencegah penyalahgunaan dan eksploitasi lebih lanjut.
Demikian ulasan tentang LPSDM Desak Pengesahan RUU PPRT.
Satu pemikiran pada “LPSDM Desak Pengesahan RUU PPRT”